31 Juli 2010

21 November 2009

Sebuah Pengantar: Dapur Sastra

Dapur Sastra adalah sebuah wadah terbuka sebagai pelepas dahaga, sekaligus pencurah ide yang akan dituangkan dalam beragam media bagi sejumlah mahasiswa Universitas Kuningan yang ingin mengembangkan diri dalam berkesenian.Dalam proses pencarian jati diri serta pertumbuhan Komunitas Dapur Sastra, wajah-wajahpun berganti, regenerasi telah beberapa kali terjadi, beragam gaya bermunculan, membawa ragam yang berbeda, memperkaya khasanah berkesenian di wilayah kesenian Dapur Sastra.

Daek-daek di Dapur Sastra

Daek Sebah
Dapur Ekspresi Seni Bahasa adalah tempatnya manusia-manusia yang menyelami kedalaman bahasa, baik tata maupun makna. Mengolahnya menjadi ragam bentuk hidangan yang nikmat dicerna, baik itu puisi, prosa fiksi, maupun naskah drama.

Daek Sepan
Dapur Ekspresi Seni Peran ialah bagian dari tubuh dapur sastra yang mengekspresikan ide-ide dan hasil perenungan lewat mimik, gerak tubuh, dan segala hal yang berhubungan dengan anggota tubuh manusia dalam bentuk peran. Teater Pecut.

Daek nimu
Dapur ekspresi seni musik. Hampir segala jenis aliran musik coba dirangkul oleh manusia-manusia yang gandrung pada nada-nada ini. Dari musik-musik tradisional, seperti gamelan; hingga musik-musik kontenporer, mencoba untuk terus disuarakan dari tangan-tangan mereka.

Daek seru
Dapur Ekspresi Seni Rupa. Sesuai dengan namanya, Daek Seru merambah dunia seni rupa. Dari mulai drawing, lukisan, seni instalasi, pahat, hingga performance art. Karya-karyanyapun telah banyak lahir dan telah beberapakali mengadakan pameran seni rupa bersama.